17 November 2011

Etika Berkomunikasi Saat Hang-out Bersama Bos





Jakarta - Dalam lingkungan kerja, bukan hal yang asing jika sesekali pimpinan direksi atau ketua divisi mengajak anak buahnya makan-makan atau pesta di luar jam kantor. Cara ini biasa dilakukan untuk mengakrabkan diri dengan karyawan atau sekedar menghilangkan jenuh setelah seharian bekerja.

Menurut Wendy Komac, penulis 'I Work with Crabby Crappy People', bagi para karyawan, makan malam atau hang-out bersama bos bisa jadi kesempatan untuk menciptakan kesan positif di luar lingkungan kantor. Pada momen ini, boleh saja berbicara dengan bahasa informal, bersikap santai dan berkelakar. Tapi perlu diingat, atasan adalah atasan dan tetap ada batasan yang harus diperhatikan.

Pertama-tama yang harus dilakukan, jangan ucapkan terima kasih telah diundang oleh bos Anda. Kedua, jadilah diri sendiri dengan tetap mengutamakan perilaku dan etiket. Artinya, jangan tiba-tiba Anda jadi orang yang humoris jika sebenarnya Anda bersifat serius.

"Anda bisa berharap ajakan hang-out atasan bisa jadi kesempatan alternatif untuk menunjang karir, tapi jangan terlalu menekan diri sendiri. Biarkan mengalir apa adanya dan tidak perlu berusaha terlalu keras untuk menarik perhatian bos," tutur Roshini Rajkumar, career expert dan executive communication and image coach, seperti dikutip dari Huffington Post.

Bagaimana etika bersikap dan berbicara pada atasan saat acara luar kantor? Ini dia beberapa hal yang sebaiknya tidak Anda katakan agar jangan sampai menghancurkan karir.

1. Jangan bicarakan isu-isu tidak sedap seputar perusahaan. Anda tentunya tidak mau dicap sebagai pengadu dan membuat suasana yang tadinya menyenangkan jadi menyebalkan. Bicarakan saja hal-hal yang ringan, seperti berita peristiwa yang sedang hangat di media atau bahkan gosip seputar selebriti. Tapi sebaiknya cari tahu juga topik-topik obrolan apa yang disukai atasan. Jangan sampai Anda membuatnya bosan karena ternyata dia tidak terlalu suka hal-hal seputar gosip.

2. Tidak perlu berusaha terlihat cerdas dan pintar dengan membicarakan isu-isu politik maupun hukum secara mendetail, kecuali jika atasan yang lebih dulu membuka topik serius dan ingin berargumen. Cukup tunjukkan kalau Anda cukup mengikuti perkembangan informasi terbaru di area nasional maupun internasional.

3. Hindari berkeluh kesah soal pekerjaan Anda. Meskipun sedang berada di luar kantor dan jauh dari pekerjaan, bukanlah hal yang bijak curhat soal masalah gaji, jam kerja atau tugas kantor yang tidak Anda sukai. Ingat, tujuan dari hang out atau pesta makan malam yang diadakan atasan Anda adalah bersantai dan menjadi lebih akrab. Janganlah dirusak dengan hal-hal yang menurunkan mood. Jika ada keluhan, sampaikan pada pihak yang berwenang, staf HRD, misalnya.

4. Tak ada salahnya memberikan pujian untuk menyenangkan hati atasan. Tapi usahakan jangan berlebihan, karena Anda akan terlihat seperti penjilat. Misalnya jika acara makan malam diadakan di rumahnya, cukup katakan enaknya makanan yang dihidangkan atau puji rumahnya yang indah dan hangat. Tidak perlu berkomentar tentang barang-barang yang ada di dalamnya, seperti pajangan, foto atau furnitur dan mengatakan bahwa seleranya terhadap seni sangat tinggi.

"Acara makan malam bersama bukanlah tempat untuk membuat Anda naik gaji atau naik jabatan. Tapi kesempatan untuk menunjukkan, Anda orang yang bagus dalam bersosialisasi," jelas Diane Gottsman, pakar etiket.


5. Jangan terlalu banyak mengumbar kehidupan pribadi, seperti masalah dalam keluarga, pertengkaran dengan suami, betapa menyebalkannya ibu mertua, dan sebagainya. Cukup ceritakan aktivitas Anda bersama keluarga di akhir pekan, atau hobi yang sering Anda lakukan di waktu luang. Siapa tahu, ternyata Anda punya kesamaan hobi dengan atasan dan obrolan pun bisa mengalir lebih hangat.



[...]

01 November 2011

Wanita Cerdas Cenderung Jomblo?


Ok, Ladies! Berhentilah mengeluh tentang para pria yang Anda (dan teman-teman wanita Anda) anggap baik, tampan, mapan tetapi memilih wanita yang masuk kategori err...dumb (bodoh). Menyebalkan memang, Anda dan hampir semua wanita bisa menilai wanita lain dengan baik. Anda tentunya bisa menilai mana wanita yang baik, mana yang tidak. Mana yang sabar, mana yang pemarah. Mana yang pintar, mana yang dangkal. Dan tentunya Anda tahu jelas seperti apa kriteria a dumb women. Lalu kenapa para pria tetap memilih mereka? KENAPA?

Saat ada seorang pria yang tampak cerdas menggandeng wanita yang bergelayut di lengan si pria, mengeluarkan suara manja, menunjuk-nunjuk arah mannequin dengan tatapan oh honey, aku ingin pakaian yang dipakai mannequin itu. Ditambah lagi si wanita memakai bulu mata dan riasan wajah yang oh my God...Anda pasti akan merasa, "What's happening to the world?" Tidakkah pria itu sadar bahwa wanita yang dia gandeng masuk kategori dumb? Then why he choose her?

Berapa banyak pria cerdas yang memilih wanita kategori dumb? Mereka bukan pria-pria yang bodoh, justru mereka adalah pria-pria cerdas, baik, mapan, yang diincar para wanita. Lalu mengapa oh mengapa? Seharusnya pria cerdas juga memilih wanita cerdas. Apakah para pria itu tidak bisa membedakan wanita yang oke dan tidak? Benarkah para pria cerdas dan mapan justru anti dengan wanita pintar, mapan dan mandiri? Ini dia jawabannya...

Para Pria Butuh Prioritas

Prioritas dalam hal ini berhubungan dengan acara penjajakan atau pacaran. Sudah bukan rahasia jika pria akan memulai karir dengan kerja keras dan tidak mengenal waktu. Mereka butuh pengakuan status bahwa mereka kelak akan menghidupi anak dan istri mereka. Dengan asumsi ini, jelas para pria hanya punya sedikit waktu untuk wanita yang sedang dalam masa penjajakan dengan mereka.

Jika wanita yang ia jajaki adalah wanita pekerja yang sibuk setiap hari, bagaimana mereka menjalin komunikasi? Memang tekhnologi membantu, tetapi komunikasi langsung tentunya lebih baik. Karena itulah mereka lebih memilih wanita dengan pekerjaan yang santai, atau justru wanita yang tidak bekerja. Jadwal mereka lebih bebas daripada wanita yang bekerja tak kenal waktu dan selalu lembur bahkan pada saat tanggal merah.

Mereka Suka Yang Supermodel Wannabe

Para pria tampaknya masih bertahan dengan pendapat, "Wanita itu cuma dua macam, cantik atau pintar," Terdengar menyebalkan memang, para wanita hanya bisa memilih salah satu saja, padahal bisa saja Anda mendapatkan keduanya. Hal ini juga yang memicu para pria untuk memilih wanita yang cantik daripada yang pintar. Semua teman-temannya akan mengatakan, "Beruntung banget kamu dapat wanita secantik itu," Ini adalah kebanggaan untuk pria daripada, "Beruntung banget kamu dapat wanita secerdas itu."

We Are Number One

Yup, para pria adalah makhluk yang tidak suka dikalahkan dalam bidang apapun, apalagi oleh wanita. Dengan memilih wanita berkemampuan di bawah mereka, maka mereka tetap bisa merasa superior dan lebih kuat. Lagipula para pria masih bertahan dengan asumsi bahwa mereka adalah pelindung wanita, sehingga mereka akan senang melindungi wanita. Sayangnya, hal ini membuat mereka tidak terlalu tertarik pada wanita mandiri yang selalu bisa meng-handle segala sesuatu tanpa bantuan para pria.

Ingin Terlihat Pintar

Ini hampir sama dengan alasan di atas, para pria memilih wanita dumb karena mereka tidak ingin terlihat bodoh di depan wanita yang ia pilih sebagai pendamping. Dalam komunikasi, para wanita cerdas bisa saja mendominasi obrolan dengan wawasan dan opini kuat yang akan mematahkan teori atau gagasan para pria mengenai hal apapun. Para pria tidak terlalu menyukai hal ini. Sehingga kadang tidak terlalu baik juga jika wawasan Anda terlalu luas, walaupun sebenarnya itu baik.

Because They're HOT

Seperti yang kami lansir dari The Gloss, inilah salah satu opini para pria mengapa mereka memilih a dumb women. "I’ve dated some dumb girls and it’s just because they were hot. That was it." Oh my... Apakah masih perlu penjelasan jika para pria sudah menanamkan opini tersebut di dalam kepala mereka? Para pria tipe begini tidak peduli apakah para wanita itu hot alami atau buatan. Yang penting hotWell well well...

Lebih Mudah Bersenang-Senang Dengan Mereka

Para pria tidak selalu berpacaran dengan wanita yang benar-benar ingin dijadikan pasangan hidup mereka kelak. Para pria yang masih ingin 'uji nyali' tentunya memilih wanita yang tidak terlalu serius mengenai pernikahan. Para wanita cerdas dan mapan dalam hal karir tentu lebih memikirkan konsep pernikahan dan masa penjajakan yang tidak asal bersenang-senang. Para wanita mapan lebih berhati-hati dalam menjalin hubungan.

Karenanya, para pria berpikir akan sulit menaklukkan hati wanita-wanita cerdas ini. Wanita yang cantik dan dumbakan menjadi pilihan mereka untuk having fun terlebih dahulu. Para pria tidak akan membuang-buang waktu untuk menundukkan wanita cerdas yang mereka anggap angkuh dan punya harga diri setinggi langit. Pakai saja cara gampang, yang penting perempuan. Hmm... 

Oke, memang tidak semua alasan di atas membuat kita menghakimi semua pria bahwa mereka memiliki opini yang sama. Beruntunglah jika Anda menjadi wanita cerdas yang dipilih oleh pria cerdas. Jika Anda masih melihat ada pria cerdas yang menggandeng a dumb women, anggap saja itu penyeimbang alam.
[...]

My Music

 

©2017 Jingkrak Idea's | by TNB